
Percepat Tanam Padi, BSIP Jawa Barat dan Dinas Pertanian Subang Siapkan Strategi Unggulan
Subang, 21 Maret 2025 – Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Barat, Dr. Rustan Massinai, menghadiri rapat koordinasi percepatan tanam padi dan Luas Tambah Tanam (LTT) yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Subang pada Jumat (21/3). Rapat ini bertujuan untuk mempercepat proses tanam padi guna meningkatkan produktivitas pertanian serta mendukung ketahanan pangan di wilayah Subang.
Dalam rapat tersebut, berbagai pemangku kepentingan hadir, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta kelompok tani. Kepala BSIP Jawa Barat menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan pemanfaatan teknologi pertanian guna mengoptimalkan luas tambah tanam. “Percepatan tanam padi dan peningkatan luas tambah tanam harus dilakukan dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa mencapai target ketahanan pangan yang lebih optimal,” ujar Dr. Rustan.
Dinas Pertanian Kabupaten Subang memaparkan berbagai strategi yang akan diterapkan untuk mencapai target percepatan tanam padi dan LTT. Beberapa program yang akan dijalankan meliputi penyediaan benih unggul, pendistribusian pupuk bersubsidi, serta pemanfaatan teknologi pertanian modern. Selain itu, optimalisasi lahan tidur dan penguatan sistem irigasi menjadi salah satu langkah utama dalam mendukung keberhasilan program ini. “Kami mendorong petani untuk memanfaatkan teknologi pertanian modern agar produktivitas lahan meningkat. Dengan penggunaan benih unggul dan sistem irigasi yang lebih efisien, hasil panen dapat lebih maksimal,” tambahnya.
Selain membahas strategi peningkatan luas tambah tanam, rapat ini juga menyoroti berbagai kendala yang dihadapi petani, seperti dampak perubahan iklim, ketersediaan air, serta permasalahan distribusi sarana produksi pertanian. “Kami memahami bahwa petani menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ketersediaan air hingga akses terhadap sarana produksi. Oleh karena itu, kami akan terus bersinergi untuk mencari solusi terbaik agar mereka bisa bercocok tanam dengan lebih baik dan efisien,” kata Dr. Rustan.
Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan langkah-langkah konkret yang telah dirumuskan dapat segera direalisasikan. “Saya berharap langkah-langkah yang telah dirumuskan dalam rapat koordinasi ini dapat segera diimplementasikan di lapangan, sehingga petani bisa merasakan manfaat nyata dalam waktu dekat,” pungkasnya. Kabupaten Subang diharapkan dapat menjadi daerah yang lebih mandiri dalam sektor pertanian, meningkatkan produktivitas padi, serta berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. “Kabupaten Subang memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Jika kita bisa mengoptimalkan program percepatan tanam dan luas tambah tanam ini, Subang bisa menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional,” tutupnya.